Selasa, 26 Maret 2019

Audio Tour Guide Museum Kretek, Serasa Ditemani Pemandu Pribadi

omonganem Museum Kretek Kudus

LAMA tak berkunjung ke Museum Kretek Kudus, ternyata ada yang baru di satu-satunya museum yang membentangkan peradaan kretek pada masa lampau. Museum Kretek Kudus kini dilengkapi fasilitas baru yakni audio tour guide melalui aplikasi android.


Wih.... CANGGIH. Elektronik..!


Dengan aplikasi ini, pengunjung serasa memiliki pemandu wisata pribadi. Berbekal headset dan smartphone, pengunjung bisa berkeliling museum sembari mendengarkan penjelasan detail koleksi di museum ini.

Fasilitas audio tour guide Museum Kretek ini ternyata sudah terpasang sejak Bulan Puasa, atau Mei 2018 lalu. Keterlaluan juga. Sebagai cah asli Kudus, ternyata sudah lama tak main ke museum.

Museum kebanggaan Kudus ini sudah banyak berbenah. Museum Kretek yang dibangun di lahan seluas 2,5 hektare itu kini sudah dibangun replika ikon Kudus masa lampau yakni omah kapal, omah kembar Nitisemito, dan masjid wali Loram Kulon.

BACA JUGA : MENCICIPI SATE RUSA DI KUDUS


Di museum ini juga ada rumah adat khas Kudus di bagian utara. Terakhir ke sini, rumah adat berada persis di pinggir jalan keluar museum. Kini rumah kayu itu lokasinya di geser sekitar 30 meter ke arah utara dari lokasi lama.

omonganem museum kretek kudus
Pengunjung Museum Kretek mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata

Dari sekian wahana baru di Museum Kretek, fasilitas audio tour guide paling menyita perhatian saya ketika kembali menyambangi Museum Kretek, Selasa, 26 Maret 2019. Awalnya saya tak menyadari keberadaanya.

Namun ketika melihat barcode dipasang di tiang setinggi sekitar 50 meter, saya pun penasaran. Apalagi ada sebanyak sepuluh barcode yang dipasang di depan deretan koleksi museum.

Penasaran barcode apa itu, saya pun mengeluarkan ponsel dan mencoba men-scan. Muncul tulisan koleksi dari hasil scan barcode itu. Namun saat saya klik tulisan itu, tidak muncul apa-apa.

Perintah menyalin di ponsel saya klik dan paste ke notepad. Siapa tahu bakal muncul tulisan panjang, pikir saya. Namun setelah saya salin, kembali hanya muncul tulisan “koleksi”.

Penasaran, saya pun mendatangi meja pemandu museum. Oleh mbak-mbak pemandu museum yang ramah-ramah dan cantik-cantik (ehm... ehmm..) saya pun mendapatkan penjelasan detail.

Barcode itu hanya bisa dibaca ketika sudah mengunduh aplikasi audio tour Museum Kretek. Sayangnya, aplikasi itu belum tersedia di Playstore. Oleh mbak pemandu wisata, saya dikirimi aplikasi lewat layanan berbagi data “Share It”.

Done....

Setelah transfer aplikasi sukses dan klik, muncul tampilan pertama gambar bangunan museum dengan di atas daun tembakau besar dan cengkih. Tampilan aplikasi yang didominasi warna coklat itu mengingatkan warna daun tembakau kering.

omonganem Museum Kretek
Tampilan muka aplikasi Audio Tour Museum Kretek

Ada tulisan Museum Kretek Kudus, dan sambutan Selamat Datang di bawahnya. Di bawah kalimat Mulai Menjelajah, ada tombol scan barcode. Klik saja dan dekatkan dengan barcode. Kemudian muncul tampilan artikel dengan tanda panah di bagian bawah.

Ketika tanda panah itu di-klik, terdengar suara merdu mbak-mbak membacakan artikel. Artikel itu memaparkan apa yang ada di dekatnya. Misalnya, pada diorama proses pembuatan rokok, maka akan terdengar suara yang menjelaskan setiap detail diorama di dekat barcode itu.

Overall... Pengunjung bakal terbantu dengan penjelasan melalui audio tour guide Museum Kretek. Aplikasi ini bakal sangat berfaedah saat Museum Kretek penuh pengunjung. Pengunjung tak perlu khawatir lagi bakal plonga-plongo di Museum yang diresmikan pada 3 Oktober 1986 ini. 

omonganem Museum Kretek Kudus
Salah satu koleksi Museum Kretek Kudus yang dilengkapi dengan barcode

Ke depan, barcode petunjuk koleksi museum itu perlu diperbanyak. Pasalnya masih banyak koleksi museum, terutama koleksi-koleksi baru yang belum dilengkapi detail informasi penunjang.

Selain itu, fasilitas baru Museum Kretek Kudus lewat aplikasi ini perlu segera diluncurkan via Playstore. Jika aplikasi ini bisa dikembangkan, misalnya dengan denah museum, maka pengunjung bisa menjelajahi museum melalui ponsel pintarnya.

Namun ada minusnya juga sih jika aplikasi ini bakal selengkap itu. Jika sudah bisa berselancar ke setiap sudut museum lewat android, apa nanti Museumnya ga jadi sepi yak?

Monggo di-comment lur masukannya agar Museum Kretek Kudus ke depan lebih ciamik dan tambah Wih... Canggih....!





0 komentar:

Posting Komentar