Senin, 25 September 2017

Situs Sumur Gentong Tua, Dari Bertuah Hingga Terancam Punah


DI Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus terdapat sumur tua unik. Tak seperti sumur lainnya, sumur tua ini terbuat dari gentong tanah liat. Saat ditemukan, tahun 1987, sumur yang berada di areal persawahan ini menarik perhatian ribuan orang.

Saat ditemukan seorang penggali pasir, warga juga menemukan uang koin emas, perak dan perunggu. Warga pun saling berebut. Sebagian besar uang koin itu kini sudah kabur di bawa ke luar daerah. Beberapa keping uang perunggu itu masih disimpan warga setempat.

Selain kabar penemuan sumur tua dan uang koin Belanda, air sumur juga menjadi perhatian. Warga meyakini air sumur tua itu bertuah. Tak sedikit warga yang berharap kesembuhan, datang untuk mendapat air sumur gentong tua.


Sayangnya, bangunan cagar budaya itu kondisinya semakin memprihatinkan. Bangunan gentong sumur terancam pecah karena tertekan lantai keramik yang mengelilinginya.

Bangunan rumah yang mengelilingi sumur bahkan sudah lama roboh. Kini hanya menyisakan tembok yang tak lagi utuh. Kepala Desa Loram Wetan Noor Said mengatakan, bangunan situs yang ditetapkan sebagai BCB tahun 2005 itu belum pernah sekalipun mendapat anggaran perawatan dari pemerintah.

Sejak ditemukan, warga swadaya membangun dan menata sumur situs peninggalan tersebut. Pembangunan dulu juga menggunakan anggaran sumbangan warga yang datang berkunjung ke sumur tersebut.

Pemerintah desa kini terus memproses alih status kepemilikan lahan dari milik pribadi warga loram menjadi tanah aset desa. Setelah status tanahnya jelas, Pemdes berencana mengalokasikan anggaran desa untuk menata bangunan situs tersebut.

Jika pun desa bisa mampu mengalokasikan anggaran, paling sebatas hanya untuk penataan kecil saja. Pemdes berharap pemerintah mau mengalokasikan anggaran perbaikan sehingga sumur gentong ini layak dikunjungi sebagai situs tujuan wisata.

Berikut 4 Fakta Tentang Sumur Gentong Tua


1. Tak Pernah Kering
Meski hanya berdiameter sekitar 60 cm, air di dalam sumur tak pernah kering. Beberapa kali warga pernah menyedot air sumur. Ketika air habis, dari dalam sumur justru muncul pasir. “Setelah dibiarkan, air kembali lagi memenuhi sumur,” katanya.

2. Ditemukan Penggali Pasir

Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus menyebutkan, sumur gentong itu ditemukan Rodi, salah seorang penggali pasir, tahun 1987. Di sekitar sumur gentong, warga juga menemukan sejumlah gentong kuno, dan uang logam emas, perak dan perunggu.

3. Uang Zeelan Dia
Uang logam emas yang ditemukan terdapat tulisan Zeelan Dia 1738. Sumur itu terdiri dari empat susun, seperti gentong bak yang terbuat dari terakota. Sumur gentong memiliki keliling 188 cm, diameter 60 cm, dan tinggi 56 cm. Luas bangunan mencapai 64 meter persegi.

4. Jadi Objek Wisata
Karena air sumur yang tak pernah kering, pemdes berencana mengembangkan situs tersebut sebagai ikon desa wisata di Loram Wetan. “Jika bisa dikembangkan seperti di ponggok (Klaten) tentunya akan memberi dampak ekonomi bagi warga,” katanya.

2 komentar:

  1. Peninggalan sejarah di tengah-tengah Desa ya, seharusnya segera dilestarikan. Hanya saja sebaiknya tujuannya jangan dibelokkan untuk mendapat keberkahan, nanti ujung-ujungnya malah musyrik. Semoga cepat berpindah statusnya menjadi aset milik Desa sepenuhnya ya Mas...

    Nice story.... Ditunggu postingannya kalau sumurnya sudah berpindah status milik desa, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. siyaaap. thx masukannya mas. baru mulai belajar ngeblog. hehehe

      Hapus